Rematik adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan berbagai jenis penyakit yang menyebabkan rasa sakit, ciri ciri rematik seperti kekakuan, dan kesemutan pada persendian. Rematik merupakan kondisi yang menyebabkan kerusakan pada jaringan persendian, termasuk tulang, sendi, ligamen, dan saraf. Rematik dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, meraih benda, atau membuka botol.
Rematik dibagi menjadi dua kategori: rematik inflamasi dan rematik non-inflamasi. Rematik inflamasi meliputi penyakit seperti artritis reumatoid dan lupus. Rematik non-inflamasi meliputi penyakit seperti osteoarthritis dan fibromyalgia.
Ciri-ciri rematik yang umum ditemukan antara lain

Rasa sakit
Rasa sakit adalah gejala umum dari rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Rasa sakit menjadi ciri ciri rematik yang dapat terjadi pada sendi-sendi tertentu, seperti lutut, pergelangan kaki, atau tangan. Rasa sakit dapat terjadi pada sendi yang berdekatan dengan sendi yang terkena, seperti pada kaki atau tangan.
Rasa sakit pada rematik dapat berbeda-beda, dari rasa sakit ringan hingga rasa sakit yang sangat parah. Rasa sakit dapat terjadi pada saat istirahat atau saat aktivitas. Rasa sakit dapat terjadi pada pagi hari atau setelah istirahat, yang disebut sebagai kekakuan matinal. Rasa sakit dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, punggung, atau tulang belakang.
Rasa sakit pada rematik non-inflamasi seperti osteoartritis biasanya terasa pada saat aktivitas, dan mereda setelah istirahat. Sedangkan pada rematik inflamasi seperti artritis reumatoid, rasa sakit dapat terjadi sepanjang waktu dan tidak mereda dengan istirahat.
Rasa sakit pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa rasa sakit yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga : Apakah Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik? Penting Untuk Di Ketahui
Kekakuan

Kekakuan adalah gejala umum dari rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Kekakuan menjadi ciri ciri rematik yang dapat terjadi pada sendi-sendi tertentu, seperti lutut, pergelangan kaki, atau tangan. Kekakuan dapat terjadi pada sendi yang berdekatan dengan sendi yang terkena, seperti pada kaki atau tangan.
Kekakuan pada rematik dapat berbeda-beda, dari kekakuan ringan hingga kekakuan yang sangat parah. Kekakuan dapat terjadi pada saat istirahat atau saat aktivitas. Kekakuan dapat terjadi pada pagi hari atau setelah istirahat, yang disebut sebagai kekakuan matinal. Kekakuan dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, punggung belakang sakit.
Kekakuan pada rematik non-inflamasi seperti osteoartritis biasanya terasa pada saat aktivitas, dan mereda setelah istirahat. Sedangkan pada rematik inflamasi seperti artritis reumatoid, kekakuan dapat terjadi sepanjang waktu dan tidak mereda dengan istirahat.
Kekakuan pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa kekakuan yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika kekakuan yang dirasakan sangat parah, khususnya pada pagi hari, pengobatan yang dianjurkan dapat berupa latihan yang dilakukan sebelum bangun tidur, dan juga pengobatan medis yang diberikan oleh dokter.
Baca juga : Sayuran Yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Rematik
Pembengkakan

Pembengkakan adalah gejala umum dari rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Pembengkakan menjadi ciri ciri rematik yang dapat terjadi pada sendi-sendi tertentu, seperti lutut, pergelangan kaki, atau tangan. Pembengkakan dapat terjadi pada sendi yang berdekatan dengan sendi yang terkena, seperti pada kaki atau tangan.
Pembengkakan pada rematik dapat berbeda-beda, dari pembengkakan ringan hingga pembengkakan yang sangat parah. Pembengkakan dapat terjadi pada saat istirahat atau saat aktivitas. Pembengkakan dapat terjadi pada pagi hari atau setelah istirahat. Pembengkakan dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, punggung, atau tulang belakang.
Pembengkakan pada rematik non-inflamasi seperti osteoartritis biasanya terasa pada saat aktivitas, dan mereda setelah istirahat. Sedangkan pada rematik inflamasi seperti artritis reumatoid, pembengkakan dapat terjadi sepanjang waktu dan tidak mereda dengan istirahat.
Pembengkakan pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa pembengkakan yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang dianjurkan dapat berupa penurunan berat badan, latihan yang tepat dan pengobatan medis yang diberikan oleh dokter.
Baca juga : Sakit Lutut Kiri? Inilah 7 Penyebabnya
Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit adalah gejala yang jarang dari rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Namun, perubahan warna kulit menjadi ciri ciri rematik yang dapat terjadi pada rematik inflamasi seperti artritis reumatoid. Pada jenis rematik ini, perubahan warna kulit dapat terjadi pada bagian tubuh yang terkena, seperti sendi yang sakit atau membengkak.
Perubahan warna kulit pada rematik inflamasi dapat berupa:
- Pucat atau merah pada kulit di sekitar persendian yang terkena.
- Pembengkakan pada jaringan sekitar persendian, seperti tendon atau ligamen.
- Pembengkakan pada kulit yang terlihat seperti benjolan.
- Pembengkakan pada kulit yang terlihat seperti benjolan yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Perubahan warna kulit pada rematik inflamasi dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa perubahan warna kulit yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kelelahan
Kelelahan adalah gejala umum dari rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Kelelahan dapat menjadi ciri ciri rematik pada semua jenis rematik, baik rematik inflamasi maupun non-inflamasi. Kelelahan dapat disebabkan oleh rasa sakit yang kronis, kekakuan, atau kesulitan dalam beraktivitas yang disebabkan oleh rematik.
Kelelahan pada rematik dapat berbeda-beda, dari kelelahan ringan hingga kelelahan yang sangat parah. Kelelahan dapat terjadi sepanjang hari dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kelelahan dapat menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berdiri, atau berlari.
Kelelahan pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa kelelahan yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang dianjurkan dapat berupa latihan yang tepat, pengaturan jadwal istirahat dan aktivitas yang tepat, serta pengobatan medis yang diberikan oleh dokter.
Demam, Ciri Ciri Rematik Yang ke Enam
Demam adalah gejala yang jarang ditemukan pada rematik non-inflamasi, Namun, demam dapat terjadi ciri ciri rematik inflamasi seperti artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik, atau sindrom Sjogren. Pada jenis rematik inflamasi ini, inflamasi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan peradangan pada berbagai organ, termasuk peningkatan suhu tubuh (demam).
Demam pada rematik inflamasi dapat berupa:
- Suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya
- Rasa hangat pada kulit
- Peningkatan suhu pada sendi yang terkena
- Badan sakit, lelah dan lesu
- Sakit kepala
Demam pada rematik inflamasi dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa demam yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang dianjurkan dapat berupa obat-obatan anti-inflamasi, kortikosteroid, atau terapi biologi yang diberikan oleh dokter.
Pemendekan sendi
Pemendekan sendi atau kontraktur adalah gejala yang sering ditemukan pada rematik inflamasi seperti artritis reumatoid dan sindrome Sjögren. Pemendekan sendi menjadi ciri ciri rematik dan terjadi karena kerusakan yang terjadi pada jaringan ikat dan tulang rawan yang menyebabkan sendi menjadi kaku dan tidak dapat digerakkan dengan baik. Pada kondisi yang parah, pemendekan sendi dapat menyebabkan pembentukan tulang baru yang menyebabkan sendi menjadi semakin pendek.
Pemendekan sendi dapat terjadi pada sendi yang berbeda, seperti sendi lutut, pergelangan kaki, atau tangan. Pemendekan sendi dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, punggung, atau tulang belakang. Pemendekan sendi dapat menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari seperti berjalan, berdiri, atau berlari.
Pemendekan sendi pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa pemendekan sendi yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang dianjurkan dapat berupa latihan yang tepat, pengaturan jadwal istirahat dan aktivitas yang tepat, serta pengobatan medis yang diberikan oleh dokter.
Rasa sakit saat tidur
Rasa sakit saat tidur adalah gejala yang umum ditemukan pada rematik, tergantung pada jenis rematik yang diderita. Rasa sakit saat tidur merupakan ciri ciri rematik dan dapat disebabkan oleh rasa sakit yang kronis, kekakuan, atau kesulitan dalam beraktivitas yang disebabkan oleh rematik. Rasa sakit saat tidur dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan menyebabkan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.
Rasa sakit saat tidur pada rematik dapat dikontrol dengan pengobatan yang tepat seperti obat-obatan, fisioterapi, atau terapi lainnya. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa rasa sakit saat tidur yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang dianjurkan dapat berupa pengaturan jadwal tidur dan aktivitas, latihan yang tepat, pengobatan medis yang diberikan oleh dokter, serta perubahan gaya hidup yang dianjurkan untuk mengurangi rasa sakit pada rematik.
Perlu diingat bahwa gejala yang dirasakan oleh setiap individu dengan rematik mungkin berbeda-beda dan tidak selalu menunjukkan semua gejala yang disebutkan di atas.
Penyebab rematik dapat beragam, tergantung jenis rematik yang diderita. Beberapa penyebab umum dan ciri ciri rematik meliputi
Faktor genetik
Faktor genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik. Penyakit rematik adalah kelompok penyakit yang ditandai dengan peradangan dan kaku pada sendi. Beberapa jenis rematik yang diketahui memiliki komponen genetik yang kuat, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan scleroderma.
Pada rematik, seseorang dapat mewarisi gen yang meningkatkan risiko untuk menderita penyakit tersebut. Gen yang diketahui dapat mempengaruhi risiko rematik termasuk gen yang mengatur peradangan dan sistem imun seseorang.
Namun, faktor genetik bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik. Faktor lingkungan, gaya hidup dan diet juga dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik.
Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita rematik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko Anda dan menjalani pemeriksaan yang diperlukan.
Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan kaku pada sendi, yang dapat menyerupai gejala rematik. Namun, beberapa ciri khas dari rematik yang dapat membedakannya dari infeksi adalah:
- Rasa sakit dan kaku pada sendi yang berlangsung lebih dari 6 minggu.
- Rasa sakit dan kaku pada sendi yang sering terjadi pada pagi hari atau setelah istirahat yang lama.
- Perubahan bentuk atau pembesaran pada sendi yang terkena.
- Kelelahan yang berlebihan dan demam.
- Rasa sakit dan kaku pada lebih dari satu jenis sendi.
Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti dan pengobatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis dan mengecualikan infeksi atau kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang sama.
Kerusakan jaringan
Rematik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar sendi. Kerusakan ini dapat terjadi karena peradangan yang berkepanjangan pada sendi. Beberapa jenis kerusakan yang dapat terjadi pada jaringan sekitar sendi meliputi:
- Kerusakan tulang: Rematik dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, seperti pengurangan massa tulang, kerusakan tulang rawan, dan deformitas tulang.
- Kerusakan ligamen dan tendons: Rematik dapat menyebabkan kerusakan pada ligamen dan tendons yang menghubungkan tulang, seperti peregangan atau robeknya ligamen atau tendons.
- Kerusakan pada jaringan ikat: Rematik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan ikat yang mengelilingi sendi, seperti peradangan, fibrosis dan kontraktur.
- Kerusakan pada jaringan otot: Rematik dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otot, seperti pengurangan massa otot, kelemahan otot, dan kontraktur.
Kerusakan jaringan yang terus berlanjut dapat menyebabkan keterbatasan gerak dan menurunkan kualitas hidup seseorang.
Penyakit autoimun
Beberapa jenis rematik adalah penyakit autoimun, yang ditandai dengan sistem imun yang salah aktif dan menyerang jaringan tubuh sendiri. Beberapa ciri khas dari rematik yang merupakan penyakit autoimun adalah:
- Rasa sakit dan kaku pada sendi yang berlangsung lebih dari 6 minggu.
- Rasa sakit dan kaku pada sendi yang sering terjadi pada pagi hari atau setelah istirahat yang lama.
- Perubahan bentuk atau pembesaran pada sendi yang terkena.
- Kelelahan yang berlebihan dan demam.
- Rasa sakit dan kaku pada lebih dari satu jenis sendi.
- Rheumatoid nodules yaitu benjolan-benjolan yang terasa keras yang terjadi pada kulit
- Pembesaran pada limpa dan hati
- Cepat lelah dan lemah
Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang pasti dan pengobatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, seperti tes rheumatoid factor, anti-CCP untuk memastikan diagnosis dan mengecualikan infeksi atau kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala yang sama.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik. Beberapa faktor lingkungan yang diketahui dapat mempengaruhi risiko rematik termasuk:
- Polusi udara: Polusi udara dapat meningkatkan risiko rematik karena meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
- Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko rematik karena meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
- Paparan logam berat: Paparan logam berat seperti timbal dan seng dapat meningkatkan risiko rematik karena meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
- Paparan zat kimia: Paparan zat kimia seperti asbes dan silika dapat meningkatkan risiko rematik karena meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
- Paparan virus dan bakteri: Paparan virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi dapat meningkatkan risiko rematik karena meningkatkan peradangan di dalam tubuh.
Namun, faktor lingkungan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik. Faktor genetik, gaya hidup dan diet juga dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk menderita rematik.
Rematik non-inflamasi, seperti osteoartritis, dapat disebabkan oleh usia, cedera atau overuse, obesitas, atau kelainan pada persendian yang diwariskan.
Itu hanyalah beberapa penyebab dan ciri ciri rematik yang umum, tetapi masih banyak penyebab lainnya yang dapat menyebabkan rematik, dan dalam beberapa kasus, tidak diketahui pasti penyebabnya.
Gejala rematik dapat berbeda-beda tergantung pada jenis rematik yang diderita. Beberapa gejala umum rematik meliputi
- Rasa sakit dan nyeri pada persendian yang mungkin semakin parah pada pagi hari atau setelah istirahat.
- Kekakuan pada persendian yang mungkin semakin buruk pada pagi hari atau setelah istirahat.
- Pengumpulan cairan atau pembengkakan pada persendian.
- Pembengkakan pada jaringan sekitar persendian, seperti tendon atau ligamen.
- Kelemahan atau kesemutan pada anggota tubuh yang terkena.
- Demam atau suhu tubuh yang tinggi.
- Pucat atau merah pada kulit di sekitar persendian yang terkena.
- Rasa lelah atau lesu.
- Perubahan pada kulit, ungu atau sklera mata, atau rambut rontok pada rematik inflamasi.
- Nyeri otot dan tulang yang tidak terkait dengan persendian pada rematik non-inflamasi.
Perlu diingat bahwa gejala yang dirasakan oleh setiap individu dengan rematik mungkin berbeda-beda dan tidak selalu menunjukkan semua gejala rematik dan ciri ciri rematik yang disebutkan di atas. Banyak gejala rematik yang dapat dikontrol dengan pengobatan dan terapi yang tepat, sehingga penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasa ada gejala yang sesuai dengan rematik.
Beberapa gejala dan ciri ciri rematik yang mungkin muncul pada kaki, termasuk
- Rasa sakit dan nyeri pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan kaki, atau lutut.
- Kekakuan pada sendi-sendi kaki yang mungkin semakin buruk pada pagi hari atau setelah istirahat.
- Pembengkakan pada sendi-sendi kaki, seperti pergelangan kaki atau lutut.
- Kelemahan atau kesemutan pada kaki atau kaki yang terkena.
- Rasa sakit pada otot atau tulang di kaki yang tidak terkait dengan persendian.
- Kesulitan dalam berjalan, berdiri, atau berlari.
- Rasa sakit saat berjalan atau berdiri dalam waktu lama.
- Kerusakan pada sendi-sendi kaki yang dapat menyebabkan deformitas atau kesulitan dalam berjalan.
- Pada rematik inflamasi, pembengkakan pada kaki, dan rasa sakit dapat menyebar pada bagian lain tubuh seperti tangan, tulang belakang, dan jantung.
Gejala rematik pada kaki dapat berbeda-beda antar individu dan dapat dipengaruhi oleh jenis rematik yang diderita. Jika Anda merasa mengalami gejala dan ciri ciri rematik pada kaki, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Ada beberapa jenis rematik yang berbeda, di antaranya
Artritis reumatoid
Merupakan jenis rematik inflamasi yang menyebabkan peradangan pada sendi-sendi dan jaringan ikat di sekitar sendi. Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada artritis reumatoid adalah rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi-sendi.
Osteoartritis
Merupakan jenis rematik non-inflamasi yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan dan pengurangan jaringan ikat yang melindungi sendi. Gejala Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada osteoartritis adalah rasa sakit, kekakuan, dan kesulitan dalam beraktivitas.
Lupus eritematosus sistemik (SLE)
Merupakan jenis rematik inflamasi yang menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ. Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada SLE adalah demam, rasa sakit, kekakuan, dan perubahan warna kulit.
Sindrom Sjögren
Merupakan jenis rematik inflamasi yang menyebabkan kerusakan pada kelenjar air liur dan air mata. Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada sindrom Sjögren adalah rasa sakit pada sendi, rasa kering pada mulut dan mata, dan pemendekan sendi.
Gout
Adalah jenis rematik non-inflamasi yang disebabkan oleh pembentukan kristal asam urat pada sendi. Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada gout adalah rasa sakit yang parah, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi yang terkena.
Ankylosing spondylitis
Adalah jenis rematik inflamasi yang menyebabkan kerusakan pada tulang belakang dan sendi-sendi pelvis. Gejala dan ciri ciri rematik yang umum ditemukan pada ankylosing spondylitis adalah rasa sakit pada tulang belakang, kekakuan, dan kesulitan dalam beraktivitas.
Namun, ini hanyalah beberapa jenis rematik saja, masih ada beberapa jenis rematik lain yang mungkin tidak di sebutkan di atas. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasa gejala dan ciri ciri rematik yang tidak dapat ditoleransi, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kesimpulannya, ciri ciri rematik meliputi berbagai gejala seperti nyeri sendi, kelelahan, kekakuan, pembengkakan sendi, rasa panas atau kehangatan pada sendi yang terkena, perubahan warna kulit di sekitar sendi yang terkena, dan kelemahan otot di sekitar sendi yang terkena. Namun, perlu diingat bahwa gejala-gejala ini dapat berbeda-beda pada setiap individu dan dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Beberapa jenis rematik seperti rheumatoid arthritis, lupus, Scleroderma juga dapat menyebabkan gejala-gejala lain seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan dan nyeri dada. Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala rematik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.