7 Akibat Leher Bagian Belakang Sakit dan Kepala Pusing Wajib Di Sembuhkan

Leher bagian belakang Sakit dan kepala pusing merupakan masalah kesehatan yang cukup umum dijumpai dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Leher merupakan bagian tubuh yang sangat penting karena ia merupakan bagian dari sistem saraf yang terhubung ke otak dan juga merupakan bagian dari sistem pengangkutan darah ke kepala.

Penyebab Leher Bagian Belakang Sakit dan Kepala Pusing

Leher Bagian Belakang Sakit Dan Kepala Pusing
Leher Bagian Belakang Sakit Dan Kepala Pusing

Leher bagian belakang sakit dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera, postur yang buruk, dan masalah kesehatan seperti osteoarthritis atau herniated disc.

Pesan Kapsul Mujizat

Kapsul Mujizat

Pesan Lewat Marketplace Kami

Kapsul Mujizat

Cedera leher bagian belakang sakit dapat terjadi akibat dari aktivitas yang melibatkan gerakan yang tidak alami atau tiba-tiba, seperti ketika melakukan olahraga atau bekerja dengan postur yang salah. Cedera ini dapat menyebabkan peradangan, sakit, dan kaku pada otot leher bagian belakang.

Postur yang buruk juga dapat menyebabkan leher bagian belakang sakit. Banyak orang yang duduk di depan komputer atau televisi selama berjam-jam tanpa memperhatikan postur tubuh yang benar, yang dapat menyebabkan sakit leher bagian belakang.

Beberapa penyebab leher bagian belakang sakit dan kepala pusing meliputi:

1. Cervical spondylosis

Cervical spondylosis adalah kondisi yang disebabkan oleh kerusakan pada tulang dan sendi leher. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Penuaan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan sendi leher, yang dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing.

Penyebab utama cervical spondylosis adalah usia yang semakin bertambah. Selama bertahun-tahun, tulang dan sendi leher mengalami usang dan kerusakan. Ini dapat menyebabkan pembentukan osteofit (tulang yang tumbuh di sendi) dan herniated disk (disk yang keluar dari tempatnya).

Gejala yang paling umum dari cervical spondylosis adalah nyeri leher yang mungkin menyebar ke bahu dan lengan. Beberapa orang juga mungkin merasakan kesulitan untuk menggerakkan leher atau kekakuan. Leher bagian belakang sakit yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan kesulitan untuk tidur.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami cervical spondylosis termasuk merokok, bekerja dalam posisi yang membuat leher tertekan selama waktu yang lama, dan aktivitas fisik yang berlebihan.

Pengobatan untuk cervical spondylosis dapat meliputi beberapa hal, termasuk fisioterapi, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, operasi. Fisioterapi dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas leher.

Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Operasi hanya dilakukan dalam kasus yang parah dan hanya setelah pengobatan lain dicoba dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Untuk mencegah cervical spondylosis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti menjaga postur yang baik saat duduk atau berdiri, mengurangi stres pada leher, dan menjaga berat badan ideal.

2. Cervical radiculopathy

Cervical radiculopathy adalah kondisi dimana saraf yang berasal dari leher tertekan atau terganggu. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti herniated disk, osteoarthritis, atau spondylosis cervical.

Gejala dari cervical radiculopathy meliputi leher bagian belakang sakit, kebas, atau rasa mati rasa di lengan atau tangan. Anda mungkin juga merasakan kesulitan untuk menggerakkan lengan atau tangan, atau kelemahan. Nyeri dapat muncul di leher, bahu, atau lengan. Beberapa Kerusakan atau kompresi saraf di leher dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing.

Penyebab utama cervical radiculopathy adalah degenerasi tulang dan sendi leher yang disebabkan oleh usia. Faktor risiko lain termasuk merokok, aktivitas fisik yang berlebihan, dan bekerja dalam posisi yang membuat leher tertekan.

Pengobatan untuk cervical radiculopathy dapat meliputi fisioterapi, obat-obatan, atau dalam kasus yang parah, operasi. Fisioterapi dapat membantu untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas leher.

Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Operasi hanya dilakukan dalam kasus yang parah dan hanya setelah pengobatan lain dicoba dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Mencegah cervical radiculopathy dapat dilakukan dengan menjaga postur yang baik saat duduk atau berdiri, mengurangi stres pada leher, dan menjaga berat badan ideal. Jika Anda merasa nyeri atau kebas di leher, bahu, atau lengan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

3. Whiplash

Whiplash adalah kondisi yang terjadi ketika leher tiba-tiba diputar atau digerakkan ke arah yang berlawanan, seperti yang terjadi Cedera leher yang terjadi akibat kecelakaan dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing. Whiplash dapat menyebabkan kerusakan pada otot, ligamen, dan saraf di leher, yang dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan untuk menggerakkan leher.

Gejala dari whiplash meliputi nyeri leher, kaku, atau kesulitan untuk menggerakkan leher. Anda juga mungkin merasakan sakit di bahu, punggung atas, atau lengan. Beberapa orang juga mungkin merasakan sakit kepala, sakit di telinga, atau kesulitan untuk tidur.

Penyebab utama whiplash adalah kecelakaan mobil, seperti tabrakan belakang. Faktor risiko lain termasuk aktivitas yang menyebabkan leher tiba-tiba digerakkan, seperti ski, snowboard, atau olahraga ekstrim lainnya.

Pengobatan untuk whiplash dapat meliputi fisioterapi, obat-obatan, atau dalam kasus yang parah, operasi. Fisioterapi dapat membantu untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas leher.

Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Operasi hanya dilakukan dalam kasus yang parah dan hanya setelah pengobatan lain dicoba dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Mencegah whiplash dapat dilakukan dengan menjaga postur yang baik saat duduk atau berdiri, mengurangi stres pada leher, dan menjaga berat badan ideal. Jika Anda merasa nyeri atau kesulitan untuk menggerakkan leher setelah kecelakaan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

4. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri yang keras dan parah, yang sering diiringi dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensibilitas terhadap cahaya dan suara. Beberapa orang yang mengalami seringkali disertai dengan sakit kepala yang hebat, dan dapat menyebar ke leher.

Penyebab pasti dari migrain belum diketahui, tetapi beberapa faktor yang diketahui dapat memicu atau memperburuk kondisi ini, termasuk stres, pola tidur yang tidak teratur, dan perubahan hormon. Beberapa orang juga mungkin memiliki riwayat keluarga yang memiliki migrain.

Gejala dari migrain meliputi nyeri kepala yang parah dan berdenyut, yang sering di satu sisi kepala. Nyeri ini dapat bertambah parah dengan aktivitas fisik dan dapat diiringi dengan mual, muntah, dan sensibilitas terhadap cahaya dan suara. Beberapa orang juga mungkin merasakan nyeri di leher belakang.

Pengobatan untuk migrain dapat meliputi obat-obatan, terapi, atau perubahan gaya hidup. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati migrain meliputi analgetik, obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), dan obat yang dapat mengurangi frekuensi migrain. Terapi juga dapat digunakan untuk mengatasi stres dan perubahan gaya hidup dapat membantu untuk mencegah migrain.

Untuk mencegah migrain, Anda dapat mencoba menjaga pola tidur yang teratur, mengurangi stres, dan menghindari faktor yang diketahui memicu migrain Anda. Jika Anda sering mengalami migrain, berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

4. Stress dan Tensi

Stress dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk yang berkepanjangan dapat menyebabkan kontraksi otot di leher dan kepala, yang dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing. Stress dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan kaku, yang dapat menyebabkan nyeri. Stress juga dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon seperti kortisol yang dapat memperburuk nyeri yang ada.

Gejala dari nyeri leher belakang yang disebabkan oleh stress meliputi nyeri yang terasa di leher belakang, kaku, atau kesulitan untuk menggerakkan leher. Anda juga mungkin merasakan sakit di bahu, punggung atas, atau lengan. Beberapa orang juga mungkin merasakan sakit kepala, sakit di telinga, atau kesulitan untuk tidur.

Untuk mengatasi nyeri leher belakang yang disebabkan oleh stress, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti menjaga postur yang baik saat duduk atau berdiri, mengurangi stres, dan menjaga berat badan ideal.

Fisioterapi dapat membantu untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas leher. Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Terapi seperti Yoga, meditasi, atau terapi perilaku dapat membantu Anda mengatasi stress dan meningkatkan kualitas hidup.

5. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel-sel tubuh sebagai asing dan menyerang mereka. Hal ini menyebabkan kerusakan jaringan dan organ yang dapat menyebabkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada jenis penyakit autoimun yang ada.

Beberapa contoh penyakit autoimun yang umum termasuk lupus, scleroderma, rheumatoid arthritis, dan juga dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing. Penyebab pasti dari penyakit autoimun belum diketahui, tetapi beberapa faktor risiko termasuk genetik dan lingkungan. Beberapa penyakit autoimun lebih umum pada wanita daripada pria.

Gejala penyakit autoimun dapat berbeda-beda sesuai dengan jenis penyakitnya dan bisa terjadi secara bersamaan atau secara terpisah. Beberapa gejala umum termasuk nyeri sendi, kelelahan, demam, dan ruam kulit.

Pengobatan penyakit autoimun dapat meliputi terapi obat, terapi biologi, dan terapi fisik. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan mengontrol gejala. Terapi biologi dapat digunakan untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh. Terapi fisik dapat digunakan untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.

Untuk mencegah penyakit autoimun, Anda dapat menjaga kesehatan umum dengan menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi diet yang seimbang, dan menjaga aktivitas fisik yang teratur.

Baca Juga: 8 Penyebab Nyeri Sendi, Gejala, Dan Cara Pengobatannya Yang Wajib Dipraktekan

6. Infeksi Virus

Beberapa jenis virus dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan sakit leher belakang. Contohnya adalah virus Epstein-Barr yang dapat menyebabkan mononucleosis atau “penyakit gondongan”. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri otot dan sendi, termasuk nyeri leher belakang.

Virus lain yang dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan sakit leher belakang adalah virus Coxsackie. Virus ini dapat menyebabkan infeksi pada saraf yang dikenal sebagai neuropati perifer. Gejala dari neuropati perifer termasuk nyeri, kebas, atau rasa mati rasa di lengan atau tangan, yang dapat menyebar ke leher belakang.

Virus lain seperti Influenza, atau flu, dapat juga menyebabkan nyeri otot dan sendi sebagai gejala sampingan, termasuk nyeri leher belakang.

Pengobatan untuk infeksi virus yang menyebabkan sakit leher belakang tergantung pada jenis virus yang menyebabkan infeksi. Beberapa obat antivirus dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus tertentu.

Gejala Leher Bagian Belakang Sakit

Mengalami gejala leher bagian belakang sakit dapat menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan gejala ini, mulai dari ketegangan otot, cedera, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti radang saraf.

  1. Ketegangan Otot

Ketegangan otot dapat menjadi penyebab umum dari gejala leher bagian belakang sakit. Ketegangan ini seringkali disebabkan oleh posisi tubuh yang salah saat duduk atau berdiri, mengangkat beban yang terlalu berat, atau tidur dengan posisi yang salah. Selain itu, stres dan kecemasan juga dapat memicu ketegangan otot pada leher. Ketegangan otot dapat diatasi dengan cara memijat leher secara perlahan, melakukan peregangan otot leher, dan menghindari aktivitas yang memicu ketegangan otot.

  1. Cedera

Cedera pada leher bagian belakang juga dapat menyebabkan gejala sakit. Cedera ini sering terjadi akibat kecelakaan mobil atau olahraga yang melibatkan gerakan leher yang tiba-tiba. Cedera pada leher bagian belakang dapat menyebabkan sakit yang hebat, kesulitan bergerak, dan kejang otot. Jika mengalami cedera pada leher, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

  1. Radang Saraf

Kondisi medis yang lebih serius seperti radang saraf juga dapat menyebabkan gejala leher bagian belakang sakit. Radang saraf terjadi saat saraf pada leher mengalami peradangan dan menyebabkan nyeri yang hebat. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh osteoarthritis, hernia nukleus pulposus, atau cedera pada leher. Jika mengalami gejala yang parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

  1. Gangguan Sendi

Gangguan pada sendi leher juga dapat menyebabkan gejala sakit. Gangguan ini dapat disebabkan oleh osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau kondisi medis lainnya yang mempengaruhi sendi leher. Gejala yang muncul meliputi nyeri, kekakuan, dan kesulitan bergerak. Untuk mengatasi gangguan sendi, dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan dengan obat-obatan dan terapi fisik.

Jika Anda mengalami gejala leher bagian belakang sakit yang terus menerus dan tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

Beberapa Cara Bagus Untuk Menghindari Leher Bagian Belakang Sakit dan Kepala Pusing

Menghindari Leher Bagian Belakang Sakit Dan Kepala Pusing
Menghindari Leher Bagian Belakang Sakit Dan Kepala Pusing

Beberapa gaya hidup sehat yang dapat membantu penderita penyakit leher bagian belakang sakit dan kepala pusing meliputi:

  • Melakukan latihan fisik secara teratur: Latihan-latihan yang menguatkan otot-otot leher dan punggung dapat membantu untuk mencegah sakit leher dan kepala pusing. Olahraga seperti yoga, senam, dan berenang dapat membantu untuk meredakan sakit leher dan kepala pusing.
  • Mengatur posisi duduk dan tidur: Pastikan Anda duduk dan tidur dengan posisi yang ergonomis untuk mencegah tekanan pada leher dan kepala.
  • Mengurangi stress: Belajar teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau senam pernapasan dapat membantu untuk mengurangi stress dan kontraksi otot.
  • Menjaga postur tubuh: Ingat untuk menjaga postur tubuh yang baik saat berdiri, duduk, atau berjalan, karena postur yang buruk dapat menyebabkan tekanan pada leher dan kepala.
  • Menghindari aktivitas yang menyebabkan cedera leher: Menghindari aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera leher seperti olahraga yang berbahaya, atau jangan melakukan gerakan yang tidak aman.
  • Menghindari merokok dan minum alkohol: merokok dan minum alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang, sehingga dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing.
  • Memperhatikan pola tidur dan konsumsi makanan yang sehat, karena kurang tidur dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan sakit leher dan kepala pusing.
  • Jika Anda bekerja di depan komputer selama berjam-jam, pastikan untuk beristirahat dan bergerak setiap beberapa menit.
  • Jangan ragu untuk berkoordinasi dengan dokter atau fisioterapis untuk mengetahui jenis latihan yang cocok untuk kondisi Anda dan untuk mendapatkan terapi yang tepat

Baca Juga: 7 Penyebab Sakit Leher Belakang Yang Perlu Solusi Tepat

Obat Tradisional yang Ampuh Mengatasi Leher Bagian Belakang Sakit dan Kepala Pusing

Obat Tradisional
Obat Tradisional

Beberapa obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati nyeri leher bagian belakang adalah:

  • Minyak sereh: Minyak sereh dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada otot leher. Cara menggunakannya adalah dengan mengurut minyak sereh pada area yang sakit selama beberapa menit.
  • Jahe: Jahe dikenal sebagai antiinflamasi alami yang dapat meredakan nyeri dan peradangan. Anda dapat mengonsumsi jahe sebagai teh atau menambahkan jahe dalam masakan Anda.
  • Bawang putih: Bawang putih mengandung senyawa yang dapat mengurangi nyeri dan peradangan. Anda dapat mengonsumsi bawang putih mentah atau menambahkan bawang putih dalam masakan Anda.
  • Minyak kelapa: Minyak kelapa dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan meregenerasi jaringan yang rusak. Cara menggunakannya adalah dengan mengurut minyak kelapa pada area yang sakit selama beberapa menit.
  • Daun sirih: Daun sirih dapat digunakan untuk meredakan nyeri pada otot leher. Cara menggunakannya adalah dengan mengurut daun sirih yang telah dihaluskan pada area yang sakit.

Makanan yang Harus di Hindari Bagi Penderita Penyakit Leher Bagian Belakang Sakit dan Kepala Pusing

Beberapa makanan yang harus dihindari bagi penderita penyakit leher bagian belakang sakit adalah:

  • Makanan yang tinggi lemak jenuh: Makanan yang tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko nyeri leher. Contoh makanan yang harus dihindari adalah makanan yang digoreng, makanan yang diolah, dan makanan cepat saji.
  • Makanan yang tinggi garam: Makanan yang tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah, yang dapat menyebabkan nyeri leher.
  • Makanan yang tinggi asam: Makanan yang tinggi asam dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko nyeri leher. Contoh makanan yang harus dihindari adalah jus tomato, jus jeruk, dan makanan yang digoreng.
  • Makanan yang mengandung alkohol: Makanan yang mengandung alkohol dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko nyeri leher.
  • Makanan yang tinggi kafein: Makanan yang tinggi kafein dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko nyeri leher.

Penyakit leher bagian belakang sakit dan kepala pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cervical spondylosis, cervical radiculopathy, whiplash, migrain, stress dan tensi, penyakit autoimun, infeksi, dan lain-lain.

Kesimpulan

Untuk menghindari sakit leher dan kepala pusing, ada beberapa gaya hidup sehat yang dapat dilakukan, seperti melakukan latihan fisik secara teratur, mengatur posisi duduk dan tidur, mengurangi stress, menjaga postur tubuh, menghindari aktivitas yang menyebabkan cedera leher, menghindari merokok dan minum alkohol, memperhatikan pola tidur dan konsumsi makanan yang sehat, dan berkoordinasi dengan dokter atau fisioterapis.

Namun jika Anda mengalami sakit leher yang berkepanjangan dan disertai dengan gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.