Penyakit chikungunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi yang berat, dan ruam kulit. Penyakit chikungunya adalah yang menyebar dengan cepat. Temukan gejala-gejala yang harus diwaspadai, dan kenali lebih dalam tentang penyakit ini dan cara mengatasinya dalam artikel ini.
Penyakit Chikungunya Adalah
Penyakit chikungunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi yang berat, dan ruam kulit. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebar ke seluruh dunia.
Penyakit chikungunya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Chikungunya tanpa komplikasi
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Virus ini menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan inflamasi pada sendi, yang menyebabkan nyeri dan kaku pada sendi.
Gejala utama chikungunya termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi yang berat, nyeri otot, ruam kulit, mual dan muntah, diare, kelenjar limfe yang membesar, dan nyeri dada. Gejala ini biasanya muncul dalam 3-7 hari setelah terinfeksi.
Chikungunya tanpa komplikasi dapat diterapi dengan obat-obatan sakit dan anti-inflamasi, serta istirahat yang cukup. Namun, jika gejala yang dirasakan sangat berat, maka pasien harus dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.
Pencegahan chikungunya dapat dilakukan dengan cara menghindari gigitan nyamuk, seperti dengan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh, menggunakan pembasmi nyamuk, dan menjaga lingkungan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki gejala chikungunya, segera periksakan diri ke dokter. Chikungunya dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diterapi.
Chikungunya dengan komplikasi
Chikungunya adalah penyakit virus yang menyebabkan demam dan nyeri sendi yang berat. Virus ini ditularkan oleh nyamuk Aedes, yang juga menyebarkan penyakit lain seperti dengue dan zika. Pada kasus umum, penyakit chikungunya tidak menyebabkan komplikasi yang serius, tetapi dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah nyeri sendi yang berkepanjangan. Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri sendi yang berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan tahun setelah infeksi awal. Hal ini dikenal sebagai penyakit chikungunya artritis.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah masalah pada jantung, seperti perikarditis (radang dinding jantung) dan miokarditis (radang otot jantung). Ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, dan sakit jantung.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah masalah neurologis, seperti ensefalitis (radang otak) dan poliradikuloneuritis (radang saraf). Ini dapat menyebabkan gejala seperti kejang, kelemahan otot, dan kesulitan berbicara.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah masalah pada ginjal, seperti nefritis (radang ginjal) dan insufisiensi ginjal. Ini dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan tekanan darah, edema (pembengkakan), dan kerusakan ginjal.
Meskipun komplikasi ini jarang terjadi, penting untuk mengetahui gejala-gejala ini dan segera mencari perawatan medis jika terjadi. Pencegahan yang efektif, seperti menghindari gigitan nyamuk dan menjaga lingkungan bebas dari air yang diam, dapat membantu mencegah infeksi penyakit chikungunya dan komplikasinya.
Selain itu, ada juga beberapa kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan penyakit chikungunya, seperti sindrom penyakit chikungunya kronis dan sindrom chikungunya yang menyebabkan disabilitas.
Pencegahan penyakit chikungunya meliputi upaya untuk mengurangi kontak dengan nyamuk, mengontrol populasi nyamuk, dan meningkatkan kebersihan lingkungan. Beberapa cara lain untuk mencegah infeksi chikungunya meliputi menghindari perjalanan ke daerah endemis, menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi, dan menghindari kontak dengan tanaman yang mungkin menjadi habitat nyamuk.
Sakit Chikungunya Disebabkan Oleh
Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus ini dapat menyebar melalui perjalanan ke daerah endemis atau melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi.
Faktor risiko untuk terkena penyakit chikungunya termasuk keberadaan populasi nyamuk yang tinggi, kebersihan lingkungan yang buruk, dan kondisi kesehatan yang lemah.
Penyebab Chikungunya adalah virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebar melalui darah pasien dan ditularkan ke nyamuk yang mengigit orang tersebut. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit chikungunya antara lain:
- Lingkungan: Chikungunya lebih sering terjadi di daerah tropis dan subtropis karena nyamuk Aedes yang menyebar di daerah tersebut.
- Kontak dengan nyamuk: Orang yang sering beraktivitas di luar rumah atau di daerah dengan tingkat kepadatan nyamuk yang tinggi lebih rentan terkena penyakit chikungunya.
- Kondisi kesehatan: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang menderita penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi lebih rentan terkena penyakit chikungunya.
- Kebersihan lingkungan: Lingkungan yang kurang bersih dan yang memungkinkan perkembangan nyamuk lebih rentan terkena penyakit chikungunya.
- Keberadaan populasi nyamuk yang tinggi: Keberadaan populasi nyamuk yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena penyakit chikungunya
- Perjalanan ke daerah endemis: Orang yang bepergian ke daerah endemis penyakit chikungunya lebih rentan terkena infeksi ini.
Chikungunya Gejala
Beberapa chikungunya gejala meliputi:
Demam tinggi
Demam tinggi adalah salah satu gejala utama chikungunya. Demam biasanya muncul dalam 2-12 hari setelah infeksi virus chikungunya dan dapat mencapai suhu tubuh hingga 39-40 derajat celcius. Demam ini biasanya berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Namun, dalam beberapa kasus, demam dapat berlangsung lebih lama.
Sakit kepala
Sakit kepala adalah gejala umum dari chikungunya. Sakit kepala ini dapat terjadi pada bagian belakang, depan, atau sisi kepala. Sakit kepala pada chikungunya sering disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri sendi, dan nyeri otot. Namun, sakit kepala dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda sakit yang sesuai atau mengambil istirahat yang cukup.
Nyeri sendi yang berat
Nyeri sendi merupakan gejala utama dari chikungunya. Nyeri sendi yang berat dapat terjadi di seluruh tubuh, terutama di sendi-sendi yang bergerak seperti lutut, siku, pergelangan tangan, dan sendi-sendi kecil tangan dan kaki. Nyeri sendi ini dapat menjadi sangat menyakitkan dan menyebabkan kesulitan dalam bergerak.
Nyeri sendi ini dapat berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, nyeri sendi dapat berlangsung lebih lama dan menyebabkan kronisitas.
Baca Juga :Â 6 Obat Herbal Nyeri Sendi Dan Tulang Yang Mudah Ditemukan
Nyeri otot
Nyeri otot juga merupakan gejala umum dari chikungunya. Nyeri otot dapat terjadi di seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kesulitan dalam bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Nyeri otot ini dapat terasa seperti lelah yang ekstrem atau kram. Nyeri otot dapat berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu.
Dalam beberapa kasus, nyeri otot dapat berlangsung lebih lama dan menyebabkan kronisitas.
Baca Juga : 6 Penyebab Nyeri Otot Paha Depan, Simak Penjelasan Cara Mengobatinya Dengan Cepat
Ruam kulit
Ruam kulit merupakan gejala yang umum terjadi pada pasien chikungunya. Ruam kulit dapat muncul sebagai bintik-bintik kecil atau lepuh yang berwarna merah atau pink. Ruam kulit dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk di wajah, tangan, kaki, dan dada. Ruam kulit dapat muncul pada saat demam mulai atau beberapa hari setelah demam muncul.
Ruam kulit ini biasanya tidak gatal dan akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun, dalam beberapa kasus, ruam kulit dapat berlangsung lebih lama.
Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala yang mungkin terjadi pada pasien chikungunya. Mual adalah rasa tidak nyaman di dalam perut yang dapat menyebabkan pasien ingin muntah. Muntah adalah kondisi di mana makanan atau cairan yang ditelan dikeluarkan dari mulut melalui gerakan otot perut yang kuat.
Mual dan muntah dapat terjadi pada saat demam tinggi atau beberapa hari setelah demam muncul. Kondisi ini biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun, dalam beberapa kasus, mual dan muntah dapat berlangsung lebih lama.
Diare
Diare pada gejala chikungunya adalah kondisi dimana seseorang mengalami sering buang air besar yang berisi cairan atau lendir. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh yang cukup. Diare pada chikungunya dapat disebabkan oleh infeksi virus yang menyebar ke usus dan menyebabkan peradangan. Beberapa pasien mungkin juga merasakan sakit perut atau kram selama diare.
Kelenjar limfe yang membesar
Kelenjar limfe yang membesar pada gejala chikungunya adalah kondisi dimana kelenjar limfe di leher, axilla atau daerah lain di tubuh menjadi melebar. Kelenjar limfe yang membesar dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri saat ditekan. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus chikungunya yang menyebar ke dalam tubuh dan memicu peradangan pada kelenjar limfe.
Kelenjar limfe yang membesar juga dapat menjadi tanda dari infeksi lain seperti infeksi virus atau bakteri. Namun, kelenjar limfe yang membesar pada chikungunya biasanya hanya sementara dan akan pulih setelah beberapa waktu.
Nyeri dada
Nyeri dada pada gejala chikungunya adalah gejala yang jarang terjadi. Namun, beberapa pasien dengan infeksi chikungunya dapat mengalami nyeri dada yang disebabkan oleh peradangan pada jantung atau pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan atau rasa sakit yang terasa seperti serangan jantung. Namun, ini sangat jarang terjadi dan hanya ditemukan pada beberapa kasus saja.
Baca Juga : 7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri Yang Harus Dipelajari
Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan adalah gejala yang mungkin terjadi pada penderita chikungunya. Hal ini dapat disebabkan oleh inflamasi dari jaringan tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus chikungunya. Gejala ini dapat menyebabkan rasa sakit saat menelan, serta rasa kering dan gatal di tenggorokan.
Namun, sakit tenggorokan tidak selalu terjadi pada setiap kasus chikungunya dan seringkali lebih ringan dibandingkan gejala lainnya.
Fotofobia atau sensitivitas terhadap cahaya
Fotofobia atau sensitivitas terhadap cahaya adalah gejala yang jarang terjadi pada chikungunya. Ini berarti bahwa pasien merasa tidak nyaman atau sakit saat terpapar cahaya, seperti cahaya matahari atau cahaya lampu. Hal ini dapat disebabkan oleh inflamasi pada mata atau otak yang disebabkan oleh infeksi virus chikungunya.
Gejala ini biasanya sementara dan akan hilang setelah beberapa hari atau beberapa minggu setelah gejala lainnya hilang. Gejala ini biasanya muncul dalam waktu 2-12 hari setelah terinfeksi virus chikungunya. Namun, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali.
Pencegahan Chikungunya
Beberapa cara pencegahan chikungunya meliputi:
- Menghindari kontak dengan nyamuk dengan menutupi bagian tubuh yang terbuka saat berada di luar rumah, menggunakan repelen yang mengandung DEET, dan menghindari aktivitas di luar rumah pada jam-jam dimana nyamuk aktif (pagi dan sore hari).
- Membuat lingkungan rumah tidak menarik bagi nyamuk dengan mengosongkan air yang tertimbun, menutup tempat penampungan air, dan menggunakan koil atau lilin nyamuk.
- Memperbaiki kebersihan lingkungan dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan kering.
- Mengurangi populasi nyamuk dengan mengendalikan populasi nyamuk di sekitar rumah.
- Jika perjalanan ke daerah endemis, menghindari kontak dengan nyamuk dan melakukan pencegahan lainnya.
- Menjaga kondisi kesehatan baik dengan makan makanan sehat, berolahraga, dan tidur yang cukup.
- Menjaga jarak dari orang yang sakit chikungunya.
- Vakcinasi jika tersedia dan direkomendasikan oleh dokter.
Pantangan Makanan Untuk Penderita Chikungunya
Beberapa pantangan makanan untuk penderita chikungunya diantaranya adalah:
Makanan yang tinggi purin
Makanan yang tinggi purin adalah makanan yang mengandung asam purin yang tinggi, seperti:
- Daging dan organ daging seperti jantung, hati, ginjal, dll
- Ikan dan seafood seperti ikan salmon, ikan tuna, udang, kepiting, dll
- Daging unggas seperti ayam, daging kalkun, dll
- Kacang-kacangan seperti kacang-kacangan hitam, kacang-kacangan kedelai, dll
- Sayuran seperti kol, kembang kol, brokoli, dll
- Beberapa jenis buah-buahan seperti buah anggur, buah kiwi, dll
- Minuman beralkohol seperti bir, anggur, dll
- Saus, rempah-rempah, dan kaldu dari daging atau ikan.
Makanan yang tinggi purin dapat memicu peningkatan asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gout (radang sendi akibat kristal asam urat) dan batu ginjal.
Makanan yang tinggi lemak
Beberapa contoh makanan yang tinggi lemak adalah:
- Daging merah seperti daging sapi, daging babi, dan daging kambing
- Produk olahan daging seperti sosis, bacon, dan hotdog
- Keju yang kaya akan lemak seperti keju cheddar, keju mozzarella, dan keju blue cheese
- Minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak kacang-kacangan, dan minyak biji-bijian
- Makanan yang digoreng seperti kentang goreng, krupuk, dan keripik
- Kue-kue dan pastri yang diolah dengan banyak minyak atau mentega
- Daging unggas seperti daging ayam dengan kulit, daging bebek, dan daging kalkun.
Makanan yang tinggi garam
Beberapa makanan yang tinggi garam diantaranya:
- Makanan olahan seperti jenis daging olahan, sosis, keju, dan kornet
- Makanan ringan seperti keripik, biskuit, dan kerupuk
- Makanan siap saji seperti mi instan, mi goreng, dan nugget
- Makanan asin seperti ikan asin, udang asin, dan kecap asin
- Makanan kalengan seperti konser, ikan asin, dan tauco
- Makanan yang diawet dengan garam seperti dendeng, abon, dan tepung bawang.
Minuman yang mengandung alkohol dan kafein
Beberapa contoh minuman yang mengandung alkohol adalah:
- Bir
- Vodka
- Whisky
- Tequila
- Brandy
- Wain Merah
- Wain Putih
- Arak
- Likor
Beberapa contoh minuman yang mengandung kafein adalah:
- Kopi
- Teh
- Cola
- Minuman energi
- Minuman berbahan dasar kopi atau teh, seperti latte, cappuccino, dan espresso
- Minuman penyegar yang mengandung kafein, seperti Mountain Dew, Pepsi, dan Sprite.
Makanan yang tinggi karbohidrat
Beberapa contoh makanan yang tinggi karbohidrat adalah:
- Nasi, roti, mie, kentang, jagung, dan bahan-bahan makanan lain yang terbuat dari tepung
- Buah-buahan seperti pisang, apel, dan pir
- Sayuran seperti kacang-kacangan, kentang, wortel, dan labu
- Gula dan madu
- Produk olahan seperti kue, biskuit, dan permen
- Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt.
Makanan yang tinggi kalori
Beberapa contoh makanan yang tinggi kalori antara lain:
- Makanan cepat saji seperti burger, pizza, hotdog, dan french fries
- Makanan yang digoreng seperti kentang goreng, kacang-kacangan goreng, dan keripik
- Makanan yang diolah dengan tambahan gula, seperti kue, roti, dan es krim
- Minuman yang dibuat dengan tambahan gula seperti jus, soda, dan kopi dengan cream/gula
- Makanan yang diolah dengan tambahan minyak seperti nasi goreng, mie goreng, dan sup
Namun perlu diingat, asupan kalori yang tinggi tidak selalu buruk bagi kesehatan. Asupan kalori yang tepat sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan pertumbuhan tubuh.
Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan perasa yang berlebihan
Beberapa contoh makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan perasa yang berlebihan adalah:
- Makanan ringan seperti keripik kentang, biskuit, dan permen
- Makanan olahan seperti daging olahan, sosis, dan burger
- Makanan siap saji seperti nugget, sate, dan pizza
- Makanan yang di masak dengan bahan tambahan seperti saus, kecap, dan saus sambal
- Makanan yang di proses secara industri seperti kaldu bubuk, bumbu instant, dan saus instan
- Makanan yang dikemas dalam kaleng atau botol seperti konsentrat jus, konsentrat sup, dan saus tomat.
Makanan yang diolah dengan cara digoreng atau dibakar dalam minyak yang berlebihan
Beberapa contoh makanan yang diolah dengan cara digoreng atau dibakar dalam minyak yang berlebihan adalah:
- French fries
- Krupuk
- Tepung bumbu
- Kue kering
- Pempek
- Bakso
- Tahu goreng
- Tempe goreng
- Ayam goreng
- Ikan goreng
Perlu diingat bahwa makan makanan yang diolah dengan cara ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Apakah Chikungunya Menular ?
Chikungunya dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes, yang menyebar virus chikungunya ke manusia yang dia gigit. Virus ini kemudian menyebar di dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Namun, chikungunya juga dapat menyebar melalui darah atau melalui kontak dengan cairan dari anak panah yang terinfeksi. Namun, ini sangat jarang terjadi.
Penularan chikungunya terjadi ketika nyamuk yang terinfeksi mengisap darah dari seseorang yang terinfeksi, kemudian mengisap darah dari orang lain. Virus ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau dari ibu ke janin selama kehamilan.
Nyamuk Aedes yang menyebarkan virus chikungunya sangat umum ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Karibia. Namun, karena perjalanan global yang semakin mudah, chikungunya telah menyebar ke negara-negara lain, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.
Beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit chikungunya termasuk berusia lebih tua, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan kondisi medis yang mendasar seperti diabetes atau hipertensi.
Untuk mencegah penularan chikungunya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan pembasmi nyamuk, menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi, dan membuat rumah dan lingkungan sekitar rumah tidak menjadi tempat yang cocok untuk perkembangbiakan nyamuk.
Pentanyaan dan Jawaban
Q1. Apa itu chikungunya?
A1. Chikungunya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus chikungunya dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan lelah.
Q2. Bagaimana cara mencegah terkena chikungunya?
A2. Cara paling efektif untuk mencegah terkena chikungunya adalah dengan mencegah gigitan nyamuk dengan cara menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, menutup pintu dan jendela, menggunakan repellent, dan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh.
Q3. Apa saja gejala chikungunya?
A3. Gejala chikungunya meliputi demam, nyeri sendi, sakit kepala, lelah, ruam kulit, serta nyeri otot dan sendi yang parah.
Q4. Apakah chikungunya memiliki efek jangka panjang?
A4. Pada sebagian besar kasus, chikungunya tidak memiliki efek jangka panjang. Namun, pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami nyeri sendi yang berkepanjangan setelah sembuh dari infeksi.
Q5. Bagaimana cara mengobati chikungunya?
A5. Chikungunya tidak memiliki obat spesifik, sehingga pengobatan yang diberikan hanya untuk meredakan gejala yang muncul, seperti mengonsumsi obat demam dan nyeri, istirahat cukup, dan mengonsumsi cukup cairan. Pada kasus yang parah, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Namun, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter anda.