Penyebab liver bengkak atau hepatitis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh peradangan pada hati. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus, penggunaan obat-obatan, dan konsumsi alkohol. Gejala penyakit ini bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada hati dan bahkan menyebabkan kematian.
Penyebab Liver Bengkak

Liver adalah organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah membantu membersihkan darah dan mengeluarkan zat-zat beracun dari tubuh. Jika liver mengalami kerusakan atau inflamasi, maka bisa mengakibatkan liver bengkak atau disebut juga hepatomegali. Liver bengkak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Benar, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatitis alkoholik. Liver adalah organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mengeluarkan racun dan memproses nutrisi dalam darah.
Ketika Anda minum alkohol secara berlebihan, hati Anda harus bekerja keras untuk memetabolisme alkohol dan membersihkan racun dari tubuh. Jika Anda minum terlalu banyak, hati Anda akan mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Jika kerusakan pada hati terus berlanjut, dapat terjadi penggantian jaringan hati yang normal dengan jaringan parut yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini disebut sirosis, dan jika dibiarkan tidak diobati, dapat menyebabkan kegagalan hati atau bahkan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi alkohol Anda dan menghindari minum secara berlebihan agar hati Anda tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri abdomen, kelelahan, atau kulit dan mata yang kuning, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Hal ini disebabkan karena penyakit kardiovaskular dapat mempengaruhi aliran darah di hati.
Penyakit kardiovaskular dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke hati, yang dapat menyebabkan penumpukan darah di hati dan menyebabkan pembengkakan. Selain itu, kondisi seperti tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan gagal jantung dapat menyebabkan hati bekerja lebih keras untuk mempertahankan aliran darah yang normal ke seluruh tubuh.
Ketika hati bekerja terlalu keras, dapat terjadi kerusakan pada sel hati, dan mengakibatkan peningkatan ukuran hati. Selain itu, penumpukan cairan dalam hati juga dapat menyebabkan pembengkakan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda dengan cara menerapkan pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan mengelola stres dengan baik. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri abdomen, kelelahan, atau mual, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
2. Konsumsi Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Banyak obat yang dapat mempengaruhi kesehatan hati, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan atau jika dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama.
Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan memicu hepatomegali meliputi obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen, antibiotik seperti eritromisin dan tetracycline, obat antikonvulsan seperti fenitoin dan karbamazepin, dan obat antidepresan seperti fluoksetin.
Selain itu, obat-obatan penurun kolesterol seperti statin dan obat-obatan untuk mengontrol diabetes seperti metformin juga dapat mempengaruhi kesehatan hati. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan tidak mengonsumsi obat-obatan tersebut dalam dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu dan mengalami gejala seperti sakit perut, kelelahan, atau kulit yang kuning, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes fungsi hati dan merekomendasikan perubahan pada dosis atau obat-obatan yang Anda konsumsi jika diperlukan.
3. Infeksi Parasit atau Virus
Infeksi parasit atau virus tertentu dapat menjadi penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Virus dan parasit tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan memicu peradangan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatomegali.
Beberapa virus yang dapat menyebabkan hepatomegali meliputi virus hepatitis B, C, dan D, yang dapat menyebar melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Infeksi virus ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati dan memicu peradangan, yang dapat mengakibatkan hati membengkak dan tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, parasit tertentu juga dapat menyebabkan hepatomegali. Contohnya, infeksi parasit Schistosoma dapat menyebabkan peradangan kronis pada hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan hati dan hepatomegali.
4. Kondisi Autoimun
Kondisi autoimun dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk sel-sel hati. Hal ini dapat menyebabkan peradangan kronis pada hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatomegali.
Beberapa kondisi autoimun yang dapat menyebabkan hepatomegali meliputi hepatitis autoimun, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati secara tidak sengaja, serta penyakit autoimun lainnya seperti lupus sistemik eritematosus dan penyakit seliak.
Gejala hepatomegali yang disebabkan oleh kondisi autoimun dapat bervariasi, termasuk kelelahan, hilangnya nafsu makan, sakit perut, dan peningkatan ukuran hati. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah dan tes fungsi hati, serta pemeriksaan fisik dan medis lainnya, untuk menentukan penyebab hepatomegali dan merekomendasikan perawatan yang tepat.
5. Obesitas
Obesitas dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan berat badan yang signifikan, dan dapat menyebabkan penumpukan lemak pada hati. Penumpukan lemak pada hati ini dapat memicu peradangan dan kerusakan pada sel-sel hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatomegali.
Selain itu, obesitas juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, yang dapat memicu pengendapan lemak pada hati dan memperburuk kondisi hepatomegali.
Jika Anda mengalami gejala seperti kelelahan, hilangnya nafsu makan, sakit perut, atau peningkatan ukuran hati, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat melakukan tes darah dan tes fungsi hati untuk menentukan apakah obesitas mungkin menjadi penyebab hepatomegali Anda, dan merekomendasikan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Pengurangan berat badan yang sehat dan peningkatan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko hepatomegali dan meningkatkan kesehatan hati.
6. Malnutrisi
Malnutrisi dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Kekurangan asupan nutrisi yang penting, seperti protein, vitamin, dan mineral, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati dan memicu peradangan kronis pada hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatomegali.
Malnutrisi juga dapat terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Meskipun memiliki kelebihan lemak tubuh, orang yang kekurangan nutrisi masih bisa mengalami malnutrisi karena tubuh mereka tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
7. Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme dapat menjadi salah satu penyebab liver (hati) bengkak atau disebut juga dengan hepatomegali. Metabolisme adalah proses di dalam tubuh yang mengubah makanan menjadi energi dan zat-zat yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Gangguan metabolisme dapat mempengaruhi kemampuan hati untuk memproses nutrisi dan zat-zat lainnya, dan dapat memicu peradangan kronis pada hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatomegali.
Beberapa contoh gangguan metabolisme yang dapat menyebabkan hepatomegali meliputi hemokromatosis, yang terjadi ketika tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan, dan penyakit Wilson, yang menyebabkan penumpukan tembaga di dalam tubuh. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dan menyebabkan hepatomegali.
Baca Juga: Apakah Penyakit Liver Bisa Disembuhkan? Ada 7 Faktor Yang Harus Di Ketahui
Gejala Penyakit Liver Bengkak

Gejala penyakit liver bengkak bisa bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apapun, sementara yang lain mungkin merasakan gejala yang cukup parah. Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada penderita liver bengkak antara lain:
Kehilangan nafsu makan
Kehilangan nafsu makan dapat menjadi gejala penyakit hati (liver) yang bengkak atau disebut juga hepatomegali. Penyakit hati bengkak dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk:
- Penyakit hati alkoholik: Kondisi ini terjadi ketika alkohol merusak sel-sel hati. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kerusakan hati yang parah.
- Hepatitis: Infeksi virus hepatitis dapat menyebabkan inflamasi hati dan bengkak. Jenis virus hepatitis yang paling umum adalah hepatitis A, B, dan C.
- Kondisi autoimun: Beberapa kondisi autoimun dapat menyebabkan peradangan pada hati dan pembengkakan, seperti hepatitis autoimun dan penyakit hati autoimun.
- Penyakit hati berlemak non-alkoholik (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease/NAFLD): Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati tanpa adanya konsumsi alkohol yang berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan bengkak hati.
Mual dan muntah
Mual dan muntah dapat menjadi gejala penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Namun, gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Beberapa penyebab umum mual dan muntah termasuk infeksi saluran pencernaan, penyakit perut, migrain, stres, dan kehamilan.
Ketika hati membesar atau mengalami peradangan, bisa terjadi penumpukan cairan di dalam perut yang disebut asites. Kondisi ini bisa mengakibatkan tekanan pada lambung dan usus, sehingga memicu mual dan muntah.
Selain itu, gejala lain yang dapat terkait dengan penyakit hati bengkak meliputi kelelahan, sakit perut bagian kanan atas, kulit dan mata kuning (jaundice), serta penurunan nafsu makan. Namun, perlu diingat bahwa gejala-gejala ini juga dapat terkait dengan kondisi kesehatan lainnya.
Jika Anda mengalami mual dan muntah secara terus-menerus, atau memiliki gejala tambahan yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan diagnosis yang akurat serta perawatan yang tepat.
Kelelahan dan lelah yang tidak kunjung hilang
Kelelahan dan lelah yang tidak kunjung hilang bisa menjadi gejala dari penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Ketika hati mengalami peradangan atau membesar, fungsi hati bisa terganggu, termasuk dalam memproses nutrisi dan mengeluarkan limbah dari tubuh. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kelelahan yang berat dan tidak kunjung hilang.
Namun, perlu diingat bahwa kelelahan dan lelah yang tidak kunjung hilang juga bisa menjadi gejala dari banyak kondisi medis lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mencari diagnosis yang tepat dengan berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan yang diperlukan.
Warna kulit atau mata yang kekuningan
Warna kulit dan mata yang kekuningan (jaundice) adalah gejala umum yang terkait dengan penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Jaundice terjadi ketika bilirubin, suatu zat yang terbentuk ketika sel darah merah dihancurkan, tidak dapat dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh secara efisien oleh hati. Ketika bilirubin menumpuk dalam tubuh, kulit dan mata bisa terlihat kekuningan.
Namun, perlu diingat bahwa jaundice juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis lainnya, seperti anemia hemolitik, obstruksi saluran empedu, atau infeksi virus. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala seperti itu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.
Demam ringan
Demam ringan biasanya tidak dianggap sebagai gejala khas dari penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Namun, demam ringan dapat terjadi sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi atau inflamasi, termasuk yang terkait dengan penyakit hati bengkak.
Penyebab utama hepatomegali adalah hepatitis, yaitu peradangan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus, seperti hepatitis A, B, atau C, atau oleh penggunaan alkohol yang berlebihan, penyakit hati berlemak, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, termasuk demam atau gejala-gejala lain yang terkait dengan penyakit hati bengkak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan penyebab gejala dan memberikan pengobatan yang tepat.
Sakit perut atau nyeri pada bagian kanan atas perut
Sakit perut atau nyeri pada bagian kanan atas perut adalah gejala umum yang terkait dengan penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Nyeri ini terjadi ketika hati membesar dan menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk diafragma, perut, dan usus.
Nyeri pada bagian kanan atas perut juga dapat terjadi ketika saluran empedu yang keluar dari hati terhalang atau terganggu. Gejala lain yang dapat terkait dengan penyakit hati bengkak meliputi kelelahan yang berat, penurunan nafsu makan, mual dan muntah, kulit dan mata yang kuning (jaundice), dan perut yang membengkak.
Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut
Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut adalah gejala umum yang terkait dengan penyakit hati (liver) yang bengkak atau hepatomegali. Hal ini terjadi ketika hati yang membesar menekan vena besar di perut yang membawa darah kembali ke jantung, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di perut atau kaki.
Pembengkakan atau edema juga dapat terjadi ketika fungsi hati terganggu dan tubuh tidak dapat mengeluarkan cairan dan garam dengan efektif, sehingga cairan menumpuk di dalam tubuh.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Diagnosis Penyakit Liver Bengkak Untuk mendiagnosis penyakit liver bengkak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga dapat melakukan beberapa tes dan pemeriksaan, seperti:
- Tes darah untuk memeriksa tingkat enzim hati
- Pemeriksaan pencitraan, seperti ultrasound atau CT scan, untuk melihat kondisi hati
- Biopsi hati, yaitu pengambilan sampel jaringan hati untuk diperiksa di laboratorium
Setelah didiagnosis dengan penyakit liver bengkak, dokter akan menentukan jenis hepatitis yang Anda alami dan tingkat keparahannya. Hal ini akan membantu dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Baca Juga: Penyakit Liver Disebabkan Oleh 15 Faktor Yang Bermasalah Dalam Tubuh
Pengobatan Penyakit Liver Bengkak

Pengobatan untuk penyakit liver bengkak tergantung pada jenis hepatitis yang Anda alami dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis hepatitis, seperti hepatitis A, dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, jenis hepatitis yang lebih serius, seperti hepatitis B dan C, memerlukan pengobatan yang lebih intensif.
Berikut adalah beberapa pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengobati penyakit liver bengkak:
Obat-obatan Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi peradangan pada hati dan membantu tubuh melawan infeksi virus. Beberapa obat yang umum digunakan untuk pengobatan hepatitis antara lain interferon dan ribavirin.
Mengubah Pola Makan
Mengubah pola makan dapat membantu mengobati penyakit liver (hati) bengkak atau hepatomegali. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu memperbaiki kesehatan hati dan mengurangi risiko kerusakan hati lebih lanjut. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengubah pola makan untuk mengobati hepatomegali:
- Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, seperti daging merah, mentega, dan keju. Ganti dengan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
- Batasi asupan garam dan makanan yang mengandung natrium tinggi, seperti makanan olahan, camilan, dan makanan cepat saji. Ini dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan pembengkakan.
- Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Serat membantu memperbaiki fungsi pencernaan dan mengurangi risiko peradangan pada hati.
- Hindari minuman beralkohol dan minuman berkafein, seperti kopi dan teh. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada hati, sedangkan kafein dapat menyebabkan dehidrasi.
- Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti vitamin dan mineral. Nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin E, seng, dan selenium dapat membantu melindungi hati dan mempercepat penyembuhan.
Menjaga Berat Badan yang Sehat
Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengobati penyakit liver (hati) bengkak atau hepatomegali. Obesitas dapat menyebabkan penumpukan lemak pada hati, yang dapat memicu peradangan kronis pada hati dan menyebabkan hepatomegali. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat untuk mengobati hepatomegali:
- Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh Anda. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
- Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kalori tinggi. Pilih makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Batasi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh, gula, dan garam.
- Hindari makanan cepat saji dan makanan olahan. Makanan cepat saji dan makanan olahan cenderung mengandung lemak jenuh, gula, dan garam tinggi.
- Hindari minuman beralkohol dan minuman manis. Alkohol dan minuman manis dapat meningkatkan risiko obesitas dan kerusakan hati.
- Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh Anda.
- Konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi. Dokter dan ahli gizi dapat membantu Anda merencanakan rencana makan dan program olahraga yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Menghindari Konsumsi Alkohol dan Merokok
Menghindari konsumsi alkohol dan merokok sangat penting dalam mengobati penyakit liver (hati) bengkak atau hepatomegali. Kedua kebiasaan ini dapat memperburuk kerusakan hati, meningkatkan risiko peradangan kronis pada hati, dan mempercepat perkembangan penyakit hati.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari konsumsi alkohol dan merokok untuk mengobati hepatomegali:
- Hindari minuman beralkohol. Batasi atau hindari konsumsi minuman beralkohol sepenuhnya, terutama jika Anda telah didiagnosis dengan hepatomegali atau penyakit hati lainnya.
- Hindari paparan asap rokok. Jika Anda merokok, usahakan untuk berhenti secepat mungkin. Jika Anda tidak merokok, hindari paparan asap rokok yang dihasilkan oleh orang lain.
- Cari dukungan dari keluarga dan teman-teman. Memiliki dukungan sosial dapat membantu Anda menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
- Temukan alternatif yang sehat. Jika Anda biasa merokok atau minum alkohol sebagai bentuk penghilang stres, cari alternatif yang lebih sehat, seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang Anda nikmati.
Konsumsi Obat-obatan yang Diresepkan oleh Dokter
Pengobatan penyakit liver bengkak atau hepatomegali seringkali melibatkan konsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan untuk mengobati hepatomegali meliputi:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin dapat membantu mengurangi peradangan pada hati.
- Obat antiviral, seperti interferon dan ribavirin, dapat membantu mengobati infeksi virus yang menyebabkan hepatomegali, seperti hepatitis B dan C.
- Obat imunosupresan, seperti azathioprine dan methotrexate, dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan jaringan pada hati akibat penyakit autoimun.
- Obat penurun kolesterol, seperti atorvastatin dan simvastatin, dapat membantu mengurangi penumpukan lemak pada hati.
- Obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, seperti enalapril dan losartan, dapat membantu mengurangi tekanan darah pada pembuluh darah hati dan mencegah kerusakan pada hati.
Penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan cermat dan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan. Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang serius jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan petunjuk. Jika Anda mengalami efek samping atau memiliki pertanyaan tentang obat-obatan yang diresepkan, segera hubungi dokter Anda.
Selain obat-obatan, perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol dan merokok juga dapat membantu mengobati hepatomegali. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi perawatan yang tepat untuk memastikan kondisi hati Anda tetap sehat dan stabil.
Kesimpulan
Liver bengkak atau hepatomegali dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi alkohol berlebihan, penyakit kardiovaskular, konsumsi obat-obatan tertentu, infeksi parasit atau virus, kondisi autoimun, obesitas, malnutrisi, dan gangguan metabolisme. Beberapa faktor risiko, seperti diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan hepatomegali. Namun, hepatomegali juga dapat disebabkan oleh kondisi yang tidak terkait dengan faktor risiko ini.