Penyebab stroke dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk Aterosklerosis (pembentukan plak di pembuluh darah) yang menyumbat aliran darah ke otak. Hemoragik (perdarahan) stroke disebabkan oleh ruptur pembuluh darah di otak. Emboli (pembekuan darah) yang terjadi di jantung atau pembuluh darah lainnya yang kemudian menyumbat aliran darah ke otak.
Penyebab Stroke
Beberapa penyebab stroke yang sering terjadi adalah:
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi di mana plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan sel-sel darah dapat membentuk di dinding pembuluh darah. Plak ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan kurang elastis. Aterosklerosis umumnya terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung dan otak, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Aterosklerosis dapat dipercepat oleh faktor-faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, dan diet yang kurang sehat bisa dijadikan sebagai penyebab stroke. Penyakit ini dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan pengobatan medis yang tepat.
Beberapa akibat Aterosklerosis pada stroke adalah:
- Stroke iskemik: Aterosklerosis dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan kurang elastis, yang dapat dijadikan sebagai penyebab stroke. Ini adalah jenis stroke yang paling umum dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
- Kerusakan permanen otak: Karena stroke iskemik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, Aterosklerosis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Kematian: Aterosklerosis yang menyebabkan stroke dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
- Kehilangan keterampilan motorik: stroke yang disebabkan oleh Aterosklerosis dapat menyebabkan kehilangan keterampilan motorik seperti berjalan, meraih, dan menulis juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Kehilangan keterampilan kognitif: stroke yang disebabkan oleh Aterosklerosis dapat menyebabkan kehilangan keterampilan kognitif seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
Hemoragik
Hemoragik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perdarahan atau pendarahan. Ada dua jenis utama dari perdarahan, yaitu perdarahan eksternal dan perdarahan internal. Perdarahan eksternal adalah perdarahan yang terlihat di luar tubuh, sementara perdarahan internal adalah perdarahan yang terjadi di dalam tubuh.
Perdarahan internal dapat terjadi pada berbagai organ dan jaringan tubuh, seperti paru-paru, perut, atau otak. Perdarahan internal dapat diakibatkan oleh berbagai hal, seperti cedera, penyakit, atau kondisi medis yang mendasar juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
Stroke hemoragik adalah jenis stroke yang disebabkan oleh perdarahan di otak. Ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Stroke hemoragik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan dapat menyebabkan kematian.
Beberapa akibat Hemoragik pada stroke adalah:
- Kerusakan permanen otak: Perdarahan di otak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kehilangan keseimbangan, atau masalah kognitif yang bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kematian: Stroke Hemoragik dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Kehilangan keterampilan motorik: Stroke Hemoragik dapat menyebabkan kehilangan keterampilan motorik seperti berjalan, meraih, dan menulis juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Kehilangan keterampilan kognitif: Stroke Hemoragik dapat menyebabkan kehilangan keterampilan kognitif seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Tekanan intrakranial: Peningkatan tekanan di dalam cranium yang disebabkan oleh pendarahan dapat menyebabkan kerusakan serius pada otak dan menyebabkan koma dan bahkan kematian juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
- Pneumonia: Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat terjadi jika pasien tidak dapat bernapas dengan baik setelah stroke.
Emboli
Emboli adalah suatu kondisi di mana suatu benda asing atau massa, seperti darah yang mengental (trombus) atau udara, bergerak melalui aliran darah dan terjebak di dalam pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan masalah karena dapat menyumbat aliran darah ke organ atau jaringan yang mengandalkan pembuluh darah tersebut.
Emboli dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi sering terjadi di jantung dan otak. Emboli yang terjadi di otak dapat menyebabkan stroke, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan kematian.
Emboli dapat diakibatkan oleh berbagai hal, seperti penyakit jantung, pembekuan darah, atau cedera. Beberapa faktor risiko untuk emboli termasuk hipertensi, kolesterol tinggi, dan merokok. Pengobatan emboli dapat meliputi pemberian obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah atau operasi untuk menghilangkan benda yang menyumbat pembuluh darah.
Beberapa akibat Emboli pada stroke adalah:
- Kerusakan permanen otak: Emboli yang terjadi di otak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kehilangan keseimbangan, atau masalah kognitif juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kematian: Emboli yang terjadi di otak dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kehilangan keterampilan motorik: Emboli yang terjadi di otak dapat menyebabkan kehilangan keterampilan motorik seperti berjalan, meraih, dan menulis juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kehilangan keterampilan kognitif: Emboli yang terjadi di otak dapat menyebabkan kehilangan keterampilan kognitif seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Tingkat kesulitan bernafas: Emboli dapat menyebabkan tingkat kesulitan bernafas karena pembuluh darah yang tersumbat di paru-paru.
- Kehilangan penglihatan: Emboli yang terjadi di pembuluh darah di dalam mata dapat menyebabkan kerusakan pada retina dan menyebabkan kehilangan penglihatan juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
Penyakit Vaskular
Penyakit vaskular adalah kondisi yang menyebabkan masalah pada pembuluh darah. Pembuluh darah adalah saluran yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Penyakit vaskular dapat terjadi pada berbagai jenis pembuluh darah, termasuk arteri (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung) dan vena (pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung).
Beberapa contoh penyakit vaskular yang umum adalah aterosklerosis, penyakit pembuluh darah perifer, dan aneurisma. Aterosklerosis adalah kondisi di mana plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan sel-sel darah dapat membentuk di dinding arteri.
Penyakit pembuluh darah perifer adalah kondisi yang menyebabkan masalah pada arteri di kaki dan tangan. Aneurisma adalah kondisi di mana dinding arteri melemah dan membesar, sehingga menyebabkan risiko pecahnya pembuluh darah.
Penyakit vaskular dapat dipercepat oleh faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, dan diet yang kurang sehat. Pengobatan penyakit vaskular dapat meliputi pengobatan medis, gaya hidup sehat, dan jika perlu intervensi bedah.
Beberapa akibat Penyakit Vaskular pada stroke adalah:
- Stroke iskemik: Penyakit vaskular dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan kurang elastis, yang dapat menyebabkan stroke iskemik. Ini adalah jenis stroke yang paling umum dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
- Stroke Hemoragik: Penyakit vaskular dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan stroke Hemoragik.
- Kerusakan permanen otak: Karena stroke iskemik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, Penyakit vaskular dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
- Kematian: Penyakit vaskular yang menyebabkan stroke dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
- Kehilangan keterampilan motorik: Stroke yang disebabkan oleh Penyakit vaskular dapat menyebabkan kehilangan keterampilan motorik seperti berjalan, meraih, dan menulis juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kehilangan keterampilan kognitif: Stroke yang disebabkan oleh Penyakit vaskular dapat menyebabkan kehilangan keterampilan kognitif seperti memori, perhatian, dan pemecahan masalah juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Kehilangan penglihatan: Penyakit vaskular dapat menyebabkan kerusakan pada retina dan menyebabkan kehilangan penglihatan juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke.
- Gangguan sensori: Penyakit vaskular dapat menyebabkan masalah pada sensori seperti rasa tidak nyaman, mati rasa, atau kesemutan juga bisa dijadikan sebagai penyebab stroke yang paling utama.
Merokok
Merokok adalah kebiasaan menghisap dari sebatang rokok yang mengandung tembakau. Tembakau di dalam rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak kesehatan jika dihisap, ini termasuk nikotin, karbon monoksida, dan berbagai jenis racun lainnya. Merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Merokok juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada orang di sekitar perokok yang disebut “Asap Tembakau Sekunder” yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang sama. Merokok juga dapat menyebabkan masalah kosmetik seperti bau yang tidak enak pada rambut, kulit, dan pakaian, serta membuat gigi menjadi kuning dan bau mulut.
Merokok dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup sehat dan berkomitmen untuk berhenti merokok, melalui terapi atau obat-obatan yang tersedia.
Beberapa akibat Merokok pada stroke adalah:
- Peningkatan risiko stroke: Merokok dapat meningkatkan risiko stroke karena menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan kurang elastis, yang dapat menyebabkan stroke iskemik.
- Peningkatan risiko stroke Hemoragik: Merokok dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik karena dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah.
- Peningkatan risiko penyakit jantung: Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung seperti serangan jantung dan aterosklerosis.
- Peningkatan risiko kanker: Merokok dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, paru-paru, dan lainnya.
- Kerusakan paru-paru: Merokok dapat menyebabkan kerusakan paru-paru seperti emfisema dan bronkitis kronis.
- Gangguan pernapasan: Merokok dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk dan sesak napas.
- Penurunan daya tahan tubuh: Merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
Obesitas
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki jumlah lemak tubuh yang berlebihan. Ini ditentukan oleh Indeks Massa Tubuh (IMT), yang dihitung dengan membagi berat tubuh (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter).
Orang yang memiliki IMT yang lebih tinggi dari 30 dikatakan obesitas. Obesitas dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan kanker. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup yang kurang sehat, genetik, dan masalah psikologis.
Obesitas dapat dicegah dan dikendalikan melalui perubahan gaya hidup seperti diet yang sehat dan aktivitas fisik yang cukup, serta bantuan medis jika diperlukan.
Beberapa akibat obesitas pada stroke adalah:
- Peningkatan risiko stroke: Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan diabetes, yang semua merupakan faktor risiko stroke.
- Peningkatan risiko penyakit jantung: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan diabetes.
- Peningkatan risiko diabetes tipe 2: Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar glukosa darah.
- Peningkatan risiko kanker: Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker termasuk kanker endometrium, kanker payudara, dan kanker colon.
- Peningkatan risiko osteoarthritis: Obesitas dapat meningkatkan risiko osteoarthritis karena dapat menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi jumlah alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu tertentu. Ini dapat diukur dengan jumlah standar minuman alkohol yang dikonsumsi dalam satu waktu atau dalam jangka waktu tertentu.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti kerusakan hati, kanker, masalah kesehatan mental, dan masalah sosial. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Alkohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pembekuan darah, yang dapat menyebabkan stroke iskemik. Juga, alkohol dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik karena dapat menyebabkan pendarahan di dalam otak.
Beberapa akibat Konsumsi Alkohol Berlebihan pada stroke adalah:
- Peningkatan risiko stroke: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, pembekuan darah, dan kerusakan pada pembuluh darah.
- Peningkatan risiko stroke Hemoragik: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke Hemoragik karena dapat menyebabkan pendarahan di dalam otak.
- Peningkatan risiko penyakit jantung: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan kerusakan pada jantung.
- Peningkatan risiko kerusakan hati: Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, seperti hepatitis, sirosis, dan kanker hati.
- Peningkatan risiko masalah kesehatan mental: Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan dan kesehatan pada mental.
Tidak Cukup Olahraga
Tidak cukup olahraga adalah kondisi di mana seseorang tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk memenuhi rekomendasi kesehatan. Rekomendasi ini biasanya ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbeda-beda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Umumnya, orang dewasa diharapkan untuk melakukan aktivitas fisik moderat selama setidaknya 150 menit per minggu atau aktivitas fisik intensif selama setidaknya 75 menit per minggu.
Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan mental. Kekurangan aktivitas fisik juga dapat menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko kematian dini.
Beberapa akibat tidak cukup olahraga pada stroke adalah:
- Peningkatan risiko stroke: Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan obesitas, yang semua merupakan faktor risiko stroke.
- Peningkatan risiko penyakit jantung: Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan obesitas.
- Peningkatan risiko diabetes: Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko diabetes karena dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar glukosa darah.
- Peningkatan risiko obesitas: Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko obesitas karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan jumlah lemak tubuh.
- Peningkatan risiko masalah kesehatan mental: Tidak cukup olahraga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan stres.
Gejala Stroke
Beberapa gejala stroke yang sering terjadi adalah:
- Kelemahan atau kehilangan kendali motorik pada satu sisi tubuh, seperti kelemahan pada lengan atau kaki, adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Ini terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol gerakan pada sisi tubuh yang terkena. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak dapat bergerak atau mengontrol gerakan pada lengan atau kaki yang terkena.
- Kesulitan berbicara atau kesulitan dalam memahami bahasa yang dibicarakan orang lain, adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Ini terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol bicara dan pengertian bahasa. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak dapat berbicara dengan jelas atau mengerti apa yang dikatakan orang lain.
- Kesulitan dalam melihat pada satu sisi atau kedua sisi pandangan, adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Ini terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol fungsi visual. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas pada satu sisi atau kedua sisi pandangannya.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Ini terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol keseimbangan dan koordinasi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak stabil ketika berdiri atau berjalan, atau kesulitan dalam melakukan gerakan yang sederhana seperti berpindah dari kursi ke lantai.
- Sakit kepala yang tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Ini terjadi karena adanya kerusakan pada area otak yang mengontrol sistem saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasakan sakit kepala yang hebat, terutama di bagian belakang kepala, tanpa sebab yang jelas.
- Pusing yang tidak normal adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Pusing yang tidak normal dapat berbeda-beda dari orang ke orang, tapi umumnya mengacu pada perasaan pusing yang tidak dapat dijelaskan atau berlangsung lama. Pusing ini dapat terjadi karena kerusakan pada area otak yang mengontrol fungsi vestibular (sistem yang mengatur keseimbangan) atau pembuluh darah yang memberikan darah ke otak.
- Kehilangan kesadaran atau koma adalah gejala yang sering muncul pada stroke yang sangat parah. Kehilangan kesadaran atau koma terjadi ketika otak tidak dapat bekerja dengan normal dan seseorang tidak dapat merespon rangsangan dari lingkungannya. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan yang cukup besar pada area otak yang mengontrol fungsi kesadaran.
- Nyeri dada adalah gejala yang jarang muncul pada stroke, tapi dapat terjadi dalam kasus stroke yang disebabkan oleh masalah pada jantung. Nyeri dada pada stroke dapat terjadi karena adanya masalah pada jantung, seperti infark miokard atau serangan jantung, yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak.
- Kelemahan otot yang tidak dapat dijelaskan adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Kelemahan otot yang tidak dapat dijelaskan terjadi ketika seseorang mengalami kelemahan pada satu atau beberapa otot tubuh tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada area otak yang mengontrol fungsi motorik.
- Gangguan sensori seperti mati rasa atau kesemutan pada satu sisi tubuh adalah gejala yang sering muncul pada stroke. Gangguan sensori ini terjadi ketika seseorang mengalami mati rasa atau kesemutan pada satu sisi tubuh tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada area otak yang mengontrol fungsi sensori.
Ini adalah gejala yang umum, Namun setiap orang mungkin akan mengalami gejala yang berbeda-beda. Jika seseorang mencurigai stroke, segera periksakan ke dokter.
Apakah Stroke Bisa Sembuh ?
Apakah stroke bisa sembuh? Yaa, stroke dapat sembuh. Tetapi tingkat kesembuhannya bervariasi dari seseorang ke seseorang. Beberapa orang mungkin pulih dengan cepat dan kembali ke aktivitas sehari-hari mereka, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu yang lebih lama atau bahkan tidak dapat pulih sepenuhnya.
Pemulihan dari stroke dapat dilakukan melalui terapi fisik, terapi kesehatan mental, atau terapi perawatan diri. Terapi fisik dapat membantu pasien untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan keseimbangan otot. Terapi kesehatan mental dapat membantu pasien untuk mengatasi perasaan depresi atau kecemasan yang mungkin muncul setelah stroke.
Pemulihan dari stroke juga dapat didukung oleh perubahan gaya hidup seperti menghindari faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan tidak cukup olahraga, serta menjaga berat badan yang sehat, dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Stroke bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak, namun pemulihan yang cepat dan tepat dapat membantu pasien untuk mengurangi risiko kerusakan permanen dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Stroke Adalah
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Ini dapat terjadi karena adanya pembekuan darah (iskemia) atau perdarahan (hemoragik) di otak. Akibatnya, sel-sel otak yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup akan mati, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan kelumpuhan.
Gejala stroke dapat berupa kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau mengeja, kesulitan melihat dari satu atau kedua mata, sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Pengobatan stroke dapat meliputi pemberian obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah, mengobati hipertensi dan diabetes, dan operasi untuk menghilangkan sumbatan di pembuluh darah. Rehabilitasi fisik, terapi bicara, dan terapi perilaku juga dapat membantu dalam pemulihan dari kerusakan yang disebabkan oleh stroke.
Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan cara mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah normal, menghentikan merokok, mengatur diet sehat dan melakukan olahraga secara teratur, serta menjauhi konsumsi alkohol berlebihan.